Tuesday, March 13, 2012

Die Bibliothek der Uni Erfurt


Perpustakaan kampus atau yang akrab disebut dengan Bibliothek dalam bahasa Jerman, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseharian hidup para mahasiswa yang tengah menempuh studi di Jerman. Sebuah gedung Bibliothek yang megah dan nyaman boleh jadi merupakan salah satu indikator utama untuk menilai kualitas pendidikan yang ditawarkan oleh sebuah perguruan tinggi di Jerman. Namun, perlu diketahui bahwa di negeri Jerman, fasilitas pendidikan yang memadai tidak berbanding lurus dengan tingginya biaya kuliah yang harus dibayarkan menjelang awal semester baru. Sudah menjadi rahasia umum bahwa biaya kuliah di berbagai perguruan tinggi di Jerman sangat terjangkau, bahkan beberapa Negara bagian meniadakan uang kuliah termasuk bagi para mahasiswa asing.

Bibliothek merupakan tempat yang mampu memfasilitasi ketercapaian keempat pilar yang disebut sebagai pilar utama ‘pendidikan seumur hidup’ abad ke-21 dalam Laporan Komisi Internasional mengenai Pendidikan UNESCO (Delors, 1996): Learning to know (upaya konsisten harian untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan), Learning to do (mempraktekkan apa yang telah dipelajari), Learning to live together (kesempatan yang setara bagi setiap orang untuk berkembang),dan Learning to be (kemampuan untuk mengoptimalkan potensi diri). Di bawah atap Bibliothek ini, kami para mahasiswa Indonesia asal Aceh, berinteraksi dengan mahasiswa internasional dari berbagai bangsa. Mulai dari kegiatan berdiskusi kelompok membahas tugas kuliah, berlatih presentasi, berburu referensi untuk menulis berbagai paper, maupun sekedar bercengkerama bersama kawan membahas dinamika hidup sembari meneguk secangkir kopi.

Jam buka di Bibliothek kampus saya cukup panjang: Senin – Jumat (jam9 pagi hingga 10 malam), sedangkan Sabtu – Minggu (jam10 pagi hingga 4 sore). Di beberapa kampus bahkan dibuka penuh sepanjang hari, 24 jam dalam seminggu. Di kampus-kampus tersebut, sebagian mahasiswanya bahkan membawa serta bantal sebagai persiapan menginap. Jangan kaget, bila anda berkunjung ke sebuah bibliothek jam dua pagi, masih ramai orang tengah serius membaca. Suasana yang tenang dan kondusif, hamparan buku yang lengkap dan fasilitas koneksi internet nirkabel yang tersedia cuma-cuma, membuat saya sangat menikmati untuk menghabiskan waktu di Bibliothek kampus yang terletak tak lebih dari selemparan batu dari asrama mahasiswa tempat saya tinggal. Terutama saat ini, di tengah deraan deadline master thesis yang harus segera saya serahkan dalam beberapa bulan ke depan.

Sebagai seorang mahasiswa yang tengah menulis thesis, bahkan saya berhak memperoleh “perlakuan istimewa“. Pihak Bibliothek menyediakan sejumlah bilik pribadi khusus bagi para mahasiswa akhir tahun ajaran agar dapat fokus menulis. Kunci bilik-bilik tersebut dipinjamkan selama lebih kurang dua bulan bagi tiap individu yang telah mendaftar secara gratis, dengan mengisi formulir dan menyerahkan uang 10 Euro (sebagai jaminan) yang akan diberikan kembali setelah kunci dipulangkan. Di akhir hari, biasanya saya memborong sejumlah buku untuk dibawa pulang ke kamar. Membawa pulang buku ke dalam kamar, boleh jadi merupakan salah satu strategi umum yang diterapkan oleh para mahasiswa untuk menghadirkan ketenangan, terutama bagi mereka yang hobi memulai mengerjakan tugas sekian hari atau sekian jam menjelang tenggat waktu pengumpulan tugas. Namun, terlepas dari itu buku merupakan salah satu teman terbaik di sepanjang perjalanan studi kami.

Setiap mahasiswa di kampus saya, boleh meminjam puluhan judul buku dalam satu waktu (bila diperlukan), selama lebih kurang 28 hari, yang dapat kembali diperpanjang secara online melalui situs resmi Bibliothek sebanyak dua kali. Namun, yang perlu dipahami adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pinjam-meminjam harus dilakukan secara mandiri dan penuh tanggung jawab. Untuk meminjam sebuah buku, para mahasiswa harus terlebih dahulu memindai kode buku pada mesin yang tersedia. Di gerbang keluar, ruang utama Bibliothek terdapat detektor yang akan berbunyi bila pengunjung membawa keluar buku yang belum dipindai. Bila ada kerusakan pada buku, sebaiknya mahasiswa berinisiatif melaporkan hal tersebut untuk dicatat terlebih dahulu oleh petugas perpustakaan guna mencegah pemberian denda di kemudian hari. Mengenai prosedur pengembalian pun demikian, setiap pribadi mahasiswa harus bertanggungjawab untuk mengembalikan tepat waktu. Mekanisme peringatan melalui pos konvensional akan diberikan, bila periode peminjaman mahasiswa tsb telah habis, sementara buku belum dikembalikan. Tentu disertai dengan denda yang cukup lumayan.

Banyak sekali pelajaran hidup yang saya peroleh di perpustakaan. Salah satunya adalah melalui kehadiran seorang pegawai perpustakaan yang tidak memiliki lengan. Beliau, seorang ibu paruh baya, bertugas di unit pelayanan dan informasi bagi pengguna perpustakaan. Dengan penuh dedikasi, terlepas dari keterbatasan anggota tubuh, beliau memfungsikan kedua kakinya yang terlatih untuk mengambil berkas, mengetik keyboard komputer, maupun menelusuri berbagai data kepustakaan yang dibutuhkan para pengguna. Para pengguna pun tidak merasa terganggu bila suatu saat beliau menunjukkan arah dengan ujung jempol kakinya. Bahkan merasa sangat tersanjung dengan keramahan beliau. Di sekian puluh ribu kilometer dari rumah, saya kembali belajar untuk menghormati dan menghargai sesama. Keterbatasan yang kita miliki selayaknya tidak membuat kita lengah untuk senantiasa menghargai kemurahan sang Pencipta. Salam pembelajar!

Reza Fathurrahman, Mahasiswa Master Kebijakan Publik, Willy Brandt School of Public Policy, Universitas Erfurt

(DAAD Fellowship of Aceh for Excellence)

http://www.linkedin.com/pub/reza-fathurrahman/13/418/836)

picture is taken from: http://www.wiesel-erfurt.de/fotoalben/foto_detail/article/universitaet-erfurt/

1 opini dari pembaca:

Kang Onk said...

MANTAP BOS........

Quote of The Day :

"Mantapkanlah diri untuk mengakui kealfaan diri saat kritikan tajam datang menyapa.. terasa berat,namun sesungguhnya meringankan!"

Label Cloud


 

Design by Blogger Buster | Distributed by Blogging Tips