Sunday, October 19, 2008

REHAT SEJENAK...

Memberikan yang terbaik adalah salah satu hal yang menjadi kunci penting dalam hidup. Dengan mendengar kita menjadi tahu banyak hal, dengan melihat kita menjadi lebih banyak tahu, dan dengan berpikir kita menjadi tahu bahwa kita belum banyak tahu.
Inspirasi datang dari berbagai arah, tersedia untuk kita tangkap. Asalkan kita mau membuka hati dan melepaskan sejenak belenggu yang membatasi diri; keterbatasan, kemahatahuan, dan kekurangan.
Dengan berbagai nikmat yang kita rasakan, sungguh tiada berhak kita untuk tidak bersyukur. Mengapa kita tidak memilih untuk bersyukur.. seperti bersyukurnya manusia-manusia lapang, para pemimpin-pemimpin besar yang melayani dengan memberi lebih banyak lagi..

Topik ini yang akhir-akhir ini menghiasi kepala saya. Terkadang sejenak saya mencoba menerka, bagaimana hidup saya akan berakhir.. dalam kelimpahan atau sebaliknya; berakhir dalam kehampaan. Dunia dan segala isinya memang benar-benar menggoda.. membuat saya tidak mau bergerak.Menikmati kenikmatan terkadang bisa sangat membahayakan!

Alasan inilah yang membuat saya seringkali tidak dapat menolak untuk memenuhi undangan dari kawan-kawan di kampus untuk berbagi (meskipun memang tidak banyak yang bisa saya bagi). Alhamdulillah melalui perantaraan mereka, saya diberikan sebuah kesempatan untuk belajar lebih banyak. Setidaknya saya sangat bersyukur, bahwa Allah memberikan saya kesempatan yang lebih banyak untuk mengatur waktu luang dibandingkan kawan-kawan yang sedang kuliah atau sudah bekerja.

Saya mendapat kabar bahwa hari ini salah seorang tetangga saya meninggal dunia. Padahal kemarin malam beliau masih tampak sehat dan berbincang cukup lama dengan bapak saya. Namun tadi pagi saya mendapatkan kabar bahwa beliau telah meninggal dunia.. sayangnya yang saya dengar beliau meninggal sesudah menenggak minuman keras. Sebuah kebiasaan yang tampaknya gemar dilakukan oleh beberapa orang di sekitar tempat tinggal saya ketika malam tiba. Padahal saya sering melihat ia shalat berjamaah di masjid dekat rumah. Akibat peristiwa ini, putri beliau tampak stress; mengurung diri di dalam kamar. Saya berdoa semoga keluarga almarhum dikuatkan dan ditabahkan. amin

Saya teringat pada apa yang disampaikan oleh bapak kosan saya yang lama ketika kemarin saya sempatkan bersilaturahim ke tempat tinggal beliau. Beliau mengatakan bahwa ada 4 makna dari musibah yang kita alami:
1. Musibah sebagai Ujian; ujian "kenaikan tingkat" keimanan
2. Musibah sebagai Teguran; teguran karena kita lalai dalam menunaikan kewajiban kita
3. Musibah sebagai Adzab; hukuman di dunia atas kelalaian yang kita lakukan
4. Musibah sebagai Penggugur Dosa; sarana untuk bertaubat

Dengan mengacu pada 4 makna ini, maka mungkin kita dapat mencoba untuk menerka kira-kira musibah jenis apa yang menghampiri kita? sebagai bahan introspeksi bagi jiwa.

wallahu'alam

1 opini dari pembaca:

Anonymous said...

Masalahnya jadi manusia suka geer dan gak nyadar salah... terus kalau kita berasumsi dikasih cobaan untuk ujian kenaikan tingkat, padahal sebenernya Tuhan pengen 'ngejewer' kita karena sering bandel, ngebedainnya gimana dong pak? :)

Quote of The Day :

"Mantapkanlah diri untuk mengakui kealfaan diri saat kritikan tajam datang menyapa.. terasa berat,namun sesungguhnya meringankan!"

Label Cloud


 

Design by Blogger Buster | Distributed by Blogging Tips