Saturday, February 07, 2009

Tamu dari HAMAS silaturahim ke Jatinangor


Bismillah..

Sebenarnya berita ini agak mendadak saya terima.. baru kemarin siang saya menerima kabar bahwa seorang anak muda palestina kelahiran 1986 akan berkunjung ke bumi jatinangor dan berbincang dengan para anak-anak muda a.k.a mahasiswa unpad dan sekitarnya.

Alhamdulillah tadi siang beliau menyempatkan untuk bersilaturahim ke jatinangor selama lebih kurang 1 jam setengah. Beliau adalah Kang Muhammad, putra dari Abu Marzuq (Wakil Ketua Biro Politik HAMAS). Sayangnya, saya baru dapat hadir pada 30 menit terakhir. Sesi silaturahim ini berlangsung sederhana di sebuah masjid di bilangan Jatinangor dan dihadiri oleh lebih kurang 100an mahasiswa. Sebenarnya saya berpikir mungkin akan lebih baik bila bisa mengikutsertakan lebih banyak lagi masyarakat secara umum dalam silaturahim ini. Karena ada beberapa pertimbangan, pihak panitia memutuskan untuk tidak menyebarkan acara ini secara luas. Hanya dari mulut ke mulut. Insya Allah saya percaya ada alasan yang sangat penting dibalik kebijakan tsb. Saya perhatikan sebagian besar yang hadir adalah para mahasiswa, sebagian kecil di antaranya ada masyarakat dan orang "tua".

Kedua orang tua saya alhamdulillah berkesempatan untuk hadir dan duduk mendengarkan tuturan dalam bahasa arab fusha' yang panjang dan penuh semangat.. meskipun tidak terlalu banyak mengerti, namun pada waktu-waktu tertentu para hadirin menggemakan takbir secara serentak.. memang ada translator, tapi mungkin keterikatan hati inilah yang membuat kami "seolah" mengerti perkataan beliau.

Meskipun tidak terlalu lama memperhatikan dialog tsb, namun ada beberapa hal yang saya dapatkan dari dialog ini.. Mudah-mudahan tulisan ini bisa bermanfaat.

Yang pertama, walaupun lebih muda satu tahun dari saya, namun Muhammad (begitulah ia disebut) tampak memiliki usia psikologis yang lebih tinggi dibandingkan usia kronologisnya. Mungin tidak seperti kebanyakan anak muda di Indonesia yang mungkin menghabisan hampir seluruh waktunya dengan keduniawian, beliau memiliki
jiddiyah (kesungguhan), wawasan yang sangat luas dan pemahaman yang dalam aplikasi medan perjuangan yang sesungguhnya: di dalam peperangan fisik yang penuh tekanan dan ancaman.

Kedua: Boleh jadi, saya pikir ini memang hanya masalah perbedaan tempat dan waktu. Bentuk perjuangan di palestina, mungkin berbeda dengan bentuk perjuangan di Indonesia yang konon katanya merupakan "surga para aktivis". Di negeri kita berbagai macam pergerakan tumbuh subur. Euforia pasca reformasi memberikan kita kelapangan untuk berkumpul dan berdiskusi bersama di sebuah tempat tanpa khawatir akan ditangkapi atau digrebek. Sedangkan di negara-negara timur tengah, berkumpulnya beberapa orang di dalam sebuah tempat bisa sangat berbahaya.

Ketiga, ketika salah seorang hadirin bertanya mengenai apa rahasia kesuksesan HAMAS dalam pesta demokrasi, dalam memenangkan kepercayaan rakyat palestina (khususnya gaza), dan yang paling anyar kemenangan di dalam peperangan melawan Israel; beliau menyampaikan sebuah hal sederhana yang sangat signifikan di balik kesuksesan yang mereka peroleh. Apakah itu? Beliau mengatakan bahwa kesuksesan yang HAMAS dapatkan tidak akan dapat dicapai tanpa kontribusi para ummahat (para ibu)! para ibu yang mendidik dan membesarkan anak-anaknya dengan mentalitas seorang pemenang! "tidak akan mungkin kami bisa memenangkan peperangan ini tanpa bantuan dari para ibu", kata beliau.

Beliau juga sempat menyampaikan bahwa zionis israel (la'natullah alaihim) telah melancarkan berbagai strategi untuk menggugurkan kepercayaan (rasa
trust) rakyat palestina terhadap HAMAS. Namun, ternyata semakin digencet semakin kuatlah rasa kecintaan rakyat palestina terhadap HAMAS.

Strategi Pertama, dengan membuat pesta demokrasi. Zionis merencanakan agar HAMAS kalah telak. Namun, di luar skenario zionis, Allah justru memberikan kemenangan mutlak kepada HAMAS (menandakan kepercayaan rakyat palestina yang besar kepada mereka; HAMAS).

Gagal dengan yang pertama, kemudian mereka melancarkan strategi kedua: menutup semua gerbang masuk untuk mengisolasi palestina. Bila hal ini terus dilakukan, zionis berharap rakyat palestina akan mendeskriditkan (baca: menyalahkan) pemerintah mereka: Hamas. Namun, subhanallah.. yang terjadi justru sebaliknya. Justru bertambah kuatlah kecintaan rakyat palestina kepada mereka. Gagal dengan upaya ini, selanjutnya mereka melancarkan strategi ketiga: serangan militer secara brutal. Dengan sebuah harapan agar bom-bom dan peluru-peluru yang zionis arahan ke bumi palestina membuat rakyat palestina putus asa. Sehingga rakyat akan berpikir bahwa kondisi tsb terjadi karena kesalahan HAMAS. Namun, kembali Allah tunjukkan kebesaran-Nya: justru rakyat palestina semakin percaya bahwa HAMAS memang laya untuk diandalkan. Memang benar janji Allah dalam QS Ar-Rahman: ".. Tak ada balasan bagi kebaikan, melainkan kebaikan jua".

Beliau juga sempat memberikan paparan mengenai konflik yang terjadi antara HAMAS dan FATAH. Dengan bijak beliau mengemukakan bahwa sesungguhnya di dalam tubuh FATAH terdapat orang-orang yang memang memiliki ketulusan untuk berjuang demi kejayaan palestina. " Tidak semua anggota FATAH seperti Mahmud Abbas", kata beliau. Nampak jelas bahwa taktik
devide et impera juga turut dilakukan oleh zionis Israel dan kroco-kroconya.

Demikian beberapa hal yang bisa saya bagi.. Seperti biasa sesi silaturahim ini ditutup dengan foto-foto bersama..=b khas indonesia!

Ana uhibbukum fillah akhii..
Kami akan selalu senantiasa mendukungmu wahai saudara ku!
Terus bergerak wahai pemuda!

wallahua'lam bishshawab

2 opini dari pembaca:

Anonymous said...

pertanyaan!

nah za, yang terakhir ketika serangan israel berhenti pas hamas ngajak warga palestina turun ke jalan, mereka gak sebanyak biasanya loh... gue baca di al jazeera kalo gak salah. masalahnya, gue merasa akhirnya yang harus menahan kesengsaraan ya rakyat biasa, yang cuma sekedar bertahan hidup. nah, itu antisipasi hamas terhadap hal itu gimana? karena korban yang meninggal tetep aja kebanyakan ibu-ibu dan anak kecil, bukan pemuda kan? gue sih mendukung hamas dan juga fatah (dengan cara berjuang mereka masing-masing) tapi dalam batas ketika mereka menempatkan kepentingan orang-orang yang percaya sama mereka... masalahnya udah terlalu lama urusan ini berlarut2 tanpa solusi... dan zionis itu akan terus cari jalan dan alasan untuk menyerang... hmm... jadi bingung gue...

....WasiL.... said...

za !!!
pertama, kesel niy sama lo,,,
gimana mungkin lo ga bilang2 ada anak muda palestina (halah, bahasanya ga bgt), seorang tamu mulia datang ke jatinangor ??? =(

dua,
ya iyalah sosok dia pasti akan sangat berbeda dengan sosok pemuda indonesia kebanyakan yg notabene hidup dalam zona amat nyaman kl dibanding pemuda palestina yg mo pup aja pasti mikir aman ga buat diem sejenak di satu titik, kali aja gitu kan lagi enak2 pup tau2 kena bom ^_^

tiga,
tiba2 lupa gw mo ngomen apa...
udah kelanjur kesel abis ga dikasi tau info begini pentingnya,,
hehehe...

Quote of The Day :

"Mantapkanlah diri untuk mengakui kealfaan diri saat kritikan tajam datang menyapa.. terasa berat,namun sesungguhnya meringankan!"

Label Cloud


 

Design by Blogger Buster | Distributed by Blogging Tips