Friday, April 24, 2009

Antara Roti dan Segenggam Asa..

Pagi ini rumah saya kedatangan tamu istimewa. Seorang pemuda yang memiliki optimisme yang luar biasa! Ia mungkin tidak seperti pemuda kebanyakan, yang terlahir ke dunia dalam kondisi serba ada. Ya.. minimal, tidak seperti kebanyakan kita (termasuk saya) yang tidak pernah berpikir panjang untuk memikirkan akan makan apa esok hari. Sorot matanya tajam, wajahnya cerah, dengan optimisme yang luar biasa! lengkaplah sudah.

Saya memang tidak terlalu banyak mengenalnya, namun pada beberapa kesempatan ketika saya mudik ke rumah, saya mendapatinya berdiri di depan pagar rumah, tersenyum menawarkan jajanannya. Saya belum pernah tau betapa istimewanya ia, hingga pagi hari ini. Ia datang ke rumah untuk meminta seberkas doa dari bapak saya. Seberkas doa sebagai dukungan moril untuk mengumpulkan butir-butir asa untuk kembali meraih mimpi besarnya: duduk di bangku kuliah sebuah perguruan tinggi ternama!

Dengan semangat ia berkata, "Saya mau pulang kampung ke Pemalang, Pak! Mau melegalisir ijazah aliyah saya! Melengkapi berkas dokumen sebagai prasyarat untuk mengikuti SPMB. Mohon doanya, pak!", sayup-sayup saya mendengar lantunan semangat lisannya di teras rumah saya. "Saya mau coba daftar di jurusan Akuntansi UI, pak! jadi siangnya saya bisa tetap jualan roti!", lanjutnya. "Kamu sebaiknya jangan di jurusan akuntansi, jadwalnya padat! kamu masuk jurusan matematika saja! supaya ilmunya bisa dipakai untuk kamu jualan!", tanggap bapak saya. "Ah, ada-ada saja.. Kalau memang dia sukanya pada akuntansi, mengapa harus dilarang?", gumam saya dalam hati.

Setelah menolak dengan halus hadiah roti yang ingin sang pemuda berikan sebagai bentuk ucapan terima kasih, bapak saya kembali masuk ke dalam rumah. Beliau tersenyum dan berkata kepada saya, "Hebat juga dia! Tukang roti tapi memiliki semangat untuk menjadi Mahasiswa UI!". Saya teringat gumaman saya dan berkata, "Kenapa dilarang masuk akuntansi UI?". Bapak saya menjawab singkat, "Dia tadi megang buku matematika! Jualan roti, sambil belajar matematika!". Ah, ada-ada saja! Menyesal tadi saya tidak ikut nimbrung ngobrol bersama sang tamu istimewa.

Saya berdoa semoga Allah mudahkan langkahnya untuk mewujudkan mimpinya dan menjadi mahasiswa yang menghadirkan kebahagiaan bagi dirinya, keluarganya dan orang-orang di sekitarnya yang bangga akannya. Seperti saya=D

Omong-omong, adakah kawan yang bisa membantunya untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian SPMB? Semoga!

picture taken from: http://www.explorex.net

0 opini dari pembaca:

Quote of The Day :

"Mantapkanlah diri untuk mengakui kealfaan diri saat kritikan tajam datang menyapa.. terasa berat,namun sesungguhnya meringankan!"

Label Cloud


 

Design by Blogger Buster | Distributed by Blogging Tips