Sunday, April 26, 2009

"Antara Roti dan Sejumput Asa" (Part 2)


"Dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya..." Qur'an Surat 5:32


Bada shalat isya tadi malam, Allah mempertemukan kami kembali..
Dan kini saya mendapati namanya: Muhammad. Kali ini ia bertutur lebih banyak.. Tentang cita, tentang keluarga,tentang hidup, tentangnya.

Mas Muhammad adalah seorang pemuda yatim piatu, lulusan salah sebuah madrasah aliyah di pemalang, jawa tengah enam tahun yang lalu. Usia kami sebaya, tahun ini menginjak usia 24 tahun. Yang membedakan kami hanyalah bahwa saya menemukannya sebagai seorang pemuda yang jauh lebih baik daripada saya. Allah memberikannya keistimewaan yang mungkin tidak diberikan kepada kebanyakan hambaNya. Keistimewaan untuk tidak pernah berputus asa.. tidak pernah mengenal kata menyerah.. dan tidak pernah berburuk sangka terhadap sang Pencipta.

Ia datang ke jakarta dan mulai mencari sesuap nasi dengan bekerja sebagai seorang tukang cuci piring di sebuah restoran milik seorang manado di Kali Malang. Bisa dikatakan bahwa ia adalah karyawan kesayangan sang pemilik restoran. Betapa tidak, sang majikan pun sampai meneteskan air mata ketika sahabat baru saya ini menyatakan bahwa ia ingin berhenti bekerja dan pulang kembali ke kampung. Mungkin sang majikan melihat satu hal yang sama dengan saya pada dirinya: Keistimewaannya! Namun, ia kini lebih jujur menceritakan kepada saya perihal alasan dibalik keputusannya untuk berhenti bekerja sebagai seorang pencuci piring. Ia risih karena kedua telapak tangannya seringkali diliputi semacam lendir yang berasal dari minyak babi. Maklum, restoran tempatnya berjualan memang memiliki sajian andalan dengan menu utama yang terbuat dari babi. Ia seringkali muntah karenanya. Ada faktor psikosomatis mungkin, mengingat babi adalah makanan yang tergolong haram bagi umat muslim.

Sejak memutuskan untuk berhenti, ia pernah merasakan kesulitan menemukan sesuatu untuk dimakan. Beliau bertutur bahwa ketika itu yang beliau lakukan adalah menyendiri ke masjid dan memperbanyak tilawah (bacaan quran).. Beliau yakin, bahwa Allah akan senantiasa mengasihi hambaNya yang dekat. Dan keajaiban pun terjadi tepat ketika perutnya sudah tidak sanggup lagi menahan lapar, dan memutuskan untuk berkunjung ke salah satu warteg terdekat. "Ah, makannya hutang dulu..", pikirnya. Namun, apa yang terjadi sungguh di luar dugaan. Sang empunya warteg, perantau asal lampung justru menggratiskan makanannya! sekali.. dua kali.. dan setiap kali ia datang, sang pemilik warung nasi tidak pernah meminta bayaran sepeser pun. Bahkan kini ia mengaku sudah dianggap sebagai adik sendiri oleh sang malaikat pemilik warung tersebut (Allahu yarham.. amin). Hingga suatu saat ia diperkenalkan kepada seorang pemilik usaha roti dan dipekerjakan sebagai seorang penjual roti di daerah srengseng sawah, dekat rumah tinggal saya.

Sepeda rotinya, sangatlah klasik. Sejenis dengan sepeda milik ustad oemar bakri dalam lagu bang Iwan Fals. Berwarna hitam, dengan sebuah kotak besi di belakangnya. Modal dari bos roti. Ia berjualan dua kali sehari: dari pukul 5 pagi hingga pukul 7 pagi.. kemudian dari pukul 5 sore hingga pukul 7 malam. Jaringan konsumen langganan yang telah ia miliki, membuat ia cukup bekerja selama 4 jam per hari. Sisa waktu yang tersisa inilah yang ingin ia optimalkan sebagai momen untuk belajar lebih giat menembus seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Indonesia, depok. Ia membutuhkan sebuah kampus negeri, yang lokasinya tidak terlalu jauh dari areanya berjualan roti, dengan biaya yang terjangkau.

Keinginannya yang terakhir inilah yang membuat saya sedikit khawatir.Terlebih di era BHP semacam ini. Namun, saya pikir tidak ada yang tidak bisa selama senantiasa giat berupaya dan berdoa! Plus, bantuan dari para aktivis mahasiswa! Inilah kombinasi strategi efektif hadapi BHP: berupaya, berdoa, plus sedikit 'pressure' dari mahasiswa=b

Namun, kenyataan yang ada semakin menantang saja.. Berdasarkan brosur yang ia dapatkan dari hasil berkunjung dua kali ke rektorat UI, saya mendapati bahwa ia tidak memenuhi syarat untuk mengikuti SPMB, UMB ataupun berbagai jalur khusus berprestasi yang ditawarkan oleh UI. Terutama terkendala karena ia sudah melebihi rentang tahun kelulusan yang diperbolehkan.Satu-satunya peluang jalur yang terbuka untuknya hanya 1: "Jalur Paralel". Baru sampai situ yang saya tahu..

Oleh karena itu, melalui tulisan ini saya berharap ada kawan-kawan yang bersedia membantu Mas Muhammad untuk mewujudkan mimpinya berkuliah di UI. Terutama kawan-kawan dari UI. Adakah yang siap turun tangan untuk membantu beliau? Saya sudah mencoba menghubungi adik sepupu saya di FE UI. Beliau bilang ada kegiatan dari Dept Pengmas (Pengabdian Kepada Masyarakat) BEM FE UI yang memberikan latihan soal menghadapi ujian masuk UI bagi anak-anak SMA yang kurang mampu. Namun, sepertinya kini sudah berada di akhir program. So, I need your help guys!

Sejauh ini menurut hemat saya, yang ia butuhkan terkait dengan TIGA hal:
1) INFORMASI YANG TEPAT MENGENAI "JALUR PARALEL" yang tersedia di UI
(inc. Bagaimana prosedur & persyaratan pendaftarannya, kapan harus mendaftar dan materi apa saja yang akan diujikan dalam seleksi tes masuknya)
2) PENDAMPINGAN BELAJAR SBG PERSIAPAN MENGIKUTI TES MASUK UI
(inc.mahasiswa pendamping belajar dan soal-soal)
3) ADVOKASI KERINGANAN BIAYA STUDI
(inc. pendampingan untuk melengkapi berbagai persyaratan yang diperlukan hingga 'goal'
mendapatkan keringanan, bahkan bila memungkinkan pembebasan biaya kuliah)

sebagai info tambahan, beliau tertarik untuk kuliah di Fakultas Ekonomi (Jurusan Ilmu Ekonomi atau Akuntansi) dan Fakultas Sastra (Jurusan Sastra Inggris).

So, any suggestion? Bantu saya untuk membuktikan bahwa seorang penjual roti bisa masuk UI!

"Sungguh sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat
bagi sesamanya!"
(Alhadits)

0 opini dari pembaca:

Quote of The Day :

"Mantapkanlah diri untuk mengakui kealfaan diri saat kritikan tajam datang menyapa.. terasa berat,namun sesungguhnya meringankan!"

Label Cloud


 

Design by Blogger Buster | Distributed by Blogging Tips