Friday, April 24, 2009

"MENAKAR KEKUATAN PARTAI POLITIK BESAR JELANG PILPRES 2009"

Kondisi absurd dalam geliat manuver koalisi partai-partai besar di Indonesia menuju pemilihan kursi RI-1 & RI-2 bulan Juli mendatang, merupakan waktu yang tepat bagi kita untuk mengetahui kekuatan sebenarnya dari partai-partai besar. Mengapa? Karena dalam posisi kritis seperti inilah (yang berkaitan dengan kekuasaan), keluarlah tabiat dasar sesungguhnya dari para penggerak partai!

Momentum ini adalah kesempatan yang sangat tepat (bagi masyarakat) untuk mendapatkan gambaran yang memadai mengenai KESOLIDAN SDM INTI PARTAI (baca: KESOLIDAN INTERNAL PARTAI) sekaligus KEJELASAN VISI KEKUASAAN (baca: PRIORITAS AGENDA BILA BERKUASA) dari partai-partai besar. Dua hal inilah yang menurut penulis merupakan dua indikator yang sangat signifikan dalam mengukur keterandalan sebuah partai politik dalam mewujudkan kekuasaan yang berorientasi pada kemaslahatan rakyat banyak.

Hukumnya sederhana saja:

KETIDAK SOLIDAN SDM INTI PARTAI terhadap kebijakan formal partai (terlihat dari banyaknya perpecahan di dalam tubuh partai) mengindikasikan bahwa sebuah partai "BELUM SIAP UNTUK MEMIMPIN NEGERI!" mengapa? sederhana saja, bagaimana mungkin bisa optimal memberikan kebermanfaatan bagi rakyat banyak bila untuk mengatur dirinya sendiri saja belum mampu??

VISI KEKUASAAN YANG TERLALU MENGAMBANG dan TERLALU NORMATIF mengindikasikan bahwa sebuah partai tidak memiliki gagasan yang aplikatif terhadap berbagai permasalahan bangsa! Sebagai warga negara yang optimis, kita boleh saja berbaik sangka bahwa (mungkin) ada sedikit fungsionaris partai yang memiliki kompetensi untuk menyumbangkan sumbangsih gagasan yang solutif bagi bangsa, namun tidak ada pengaruhnya sama sekali bila ide dan gagasan brilian tsb hanya "membeku di kepala"! Inilah kejahiliahan model baru: kebodohan yang dikemas dalam kepala kecerdasan! Jadi bagi partai yang seperti ini, jangan salahkan bila partai anda diberi label besar-besar sebagai PARTAI YANG TIDAK KOMPETEN!

Mengacu kepada dua poin utama yang saya kemukakan di atas, marilah kita mulai melihat kondisi & realita terkini dari partai-partai besar yang ada saat ini. Inilah analisa sederhana saya menyangkut kondisi partai-partai besar dewasa ini.

Pertama, KESOLIDAN INTERNAL PARTAI. Secara umum, (hingga saat ini) saya melihat bahwa partai-partai besar belum memiliki kesolidan internal partai yang memadai!

Kita lihat bagaimana PAN (terindikasi) terpecah akibat manuver Amien Rais yang mengumpulkan fungsionaris partai tanpa persetujuan Sutrisno Bachir, kemudian GOLKAR yang semakin terlihat kurang harmonis dengan adanya "pertemuan tandingan" yang dimotori oleh Akbar Tanjung tepat ketika Rampinassus partai Golkar yang dipimpin JK berlangsung, PKB sempat diwarnai dengan perseteruan antara Muhaimin & Gusdur beberapa waktu lalu, PPP dengan perseteruan antara Suryadarma & Bachtiar Cahmsyah yang dirasionalisasi sebagai 'miskomunikasi' tingkat elite, DEMOKRAT sempat diterpa angin kurang sedap antara ketua dewan pembina dengan wakil ketua dpp, potensi ketidakharmonisan diprediksi bertambah besar seiring dengan terlalu dominannya peran ketua dewan pembina dibandingkan ketua umum partai tsb). Kesolidan PKS, meskipun tergolong sepi dari isu perpecahan internal, masih perlu diuji kembali mengingat masih beragamnya nada dari para elite kadernya dalam memberikan statement terhadap arah koalisi, sedangkan PDIP pun saya nilai memiliki potensi ketidakharmonisan mengingat adanya historis pecahan kader inti PDIP yang membuat partai baru.

Saya pikir,"ketidakharmonisan" perlu dibedakan dengan "dinamika pendapat/gagasan". Perbedaan dari kedua terminologi ini adalah pada ketepatan waktu/situasi & efeknya terhadap perbaikan partai.Artinya, dinamika pendapat yang sehat tidak akan berujung pada ketidakharmonisan hubungan antara individu partai, terlebih antara seorang significant person di dalam partai dengan significant person lainnya di dalam partai tsb, yang membawa pada penurunan kualitas partai!. Dinamika pendapat dapat terjadi pada waktu & situasi dimana individu partai berada pada sesi brainstorming atau sharing, namun bukan pada sesi pengambilan sikap final partai! Ketika sikap final partai (setelah menampung berbagai dinamika pendapat yang ada) memutuskan bahwa sikap partai adalah A, maka seluruh fungsionaris partai mampu bersikap dewasa dan mengatakan A!! itulah makna soliditas.

Kedua, KEJELASAN VISI KEKUASAAN (Prioritas Agenda bila Berkuasa). Menurut hemat saya, belum ada satu partai pun yang memberikan sosialisasi yang memadai mengenai poin ini!

Masyarakat selayaknya berhak mendapatkan porsi yang lebih memadai mengenai VISI KEKUASAAN dari partai-partai besar yang berpotensi memegang kekuasaan. Namun sekali lagi, bukan slogan atau obrolan-obrolan normatif yang mengambang!

Partai diharapkan mampu untuk memaparkan suatu gagasan yang SOLUTIF, SEDERHANA & NYATA. SOLUTIF berarti memberikan jawaban yang terukur & realistis terhadap penyelesaian masalah strategis bangsa, SEDERHANA berarti applicable dan terpaparkan dengan jelas sehingga memungkinkan terjadinya fungsi controlling yang optimal dari publik, sedangkan NYATA berarti sesuatu yang bukan bualan atau angan-angan yang berpotensi untuk segera dilupakan, langsung dapat mulai diaplikasikan sejak hari pertama berkuasa (tanpa menafikan konsep gradualitas dan kontinuitas) dan memiliki jaminan sosial terhadap terlaksananya gagasan tsb!

Selaras dengan konsep KONTRAK SOSIAL, maka sesungguhnya kekuasaan itu pada hakikatnya adalah sesuatu yang dipercayakan oleh rakyat kepada seorang pemimpin yang amanah, sehingga (kekuasaan tsb) dapat ditarik kembali bila sang pemimpin kelak mengkhianati nilai-nilai kebenaran & merugikan kepentingan masyarakat!

Di poin inilah seharusnya lembaga mahasiswa, semisal BEM SE-INDONESIA memiliki tanggung jawab besar!! Bagaimana untuk membantu mengondisikan agar rakyat bisa mengenal lebih banyak terhadap pemimpinnya. Bukan sekedar menjadi pengamat pasif yang hanya bisa memberikan statement terhadap perilaku politisi!! Lebih dari itu, BEM SE-INDONESIA diharapkan mampu untuk mewujudkan TRUST dan OPTIMISME rakyat Indonesia terhadap keberlangsungan bangsa ini ke depan! Ayo bangun dan tunjukkan geliatmu kawan!

Saya mengajak seluruh mahasiswa untuk menjadikan momentum ini sebagai momentum untuk menemukan kembali ISLAND OF INTEGRITY (baca: Titik Awal Perbaikan) yang telah lama hilang dari dunia perpolitikan kita. Inilah waktunya untuk kembali menciptakan optimisme baru akan kondisi bangsa yang lebih baik!

Siagakan mata, telinga dan hati kita! Berdasarkan dua indikator tadi, nyatalah bahwa hingga kini PARTAI-PARTAI POLITIK BESAR TERBUKTI BELUM MAMPU MENUNJUKKAN KESIAPANNYA UNTUK MEMIMPIN NEGERI!!

Semoga tulisan ini sedikit banyak dapat menjadi alat bantu untuk menoropong absurditas kondisi perpolitikan bangsa kita secara lebih proporsional! amin.


picture taken from: http://media.photobucket.com


0 opini dari pembaca:

Quote of The Day :

"Mantapkanlah diri untuk mengakui kealfaan diri saat kritikan tajam datang menyapa.. terasa berat,namun sesungguhnya meringankan!"

Label Cloud


 

Design by Blogger Buster | Distributed by Blogging Tips