Tuesday, December 16, 2008

Insiden Pelemparan Sepatu terhadap Bush

Peristiwa ini dilakukan oleh seorang reporter berita Irak, Muntader al-Zaidi ketika Bush yang didampingi oleh Perdana Menteri Irak,Nouri al-Maliki menggelar konferensi pers 14 desember yang lalu. Tepat setelah Bush mengucapkan "khairan katsiran" (ucapan terima kasih dalam bahasa arab), satu sepatu pun melayang ke mukanya, disertai dengan ucapan : This is a gift from the Iraqis; this is the farewell kiss, you dog!”. Bush berhasil menghindar. Merasa tidak puas, selang beberapa detik kemudian Sang empunya sepatu melancarkan "serangan kedua" dan sepatu kedua pun kembali melayang disertai dengan ucapan: This is from the widows, the orphans and those who were killed in Iraq!. Untuk kedua kalinya Bush berhasil menghindar.

Berdasarkan informasi yang saya peroleh, perilaku "melempar sepatu" merupakan sebuah ekspresi yang ditunjukkan oleh orang Arab terhadap sesuatu yang sangat mereka benci. Dengan melemparkan sepatu, hal ini menyiratkan bahwa obyek sasaran mereka memiliki derajat yang lebih rendah daripada sepatu yang mereka kenakan.

Beragam respon pun mengemuka dari berbagai masyarakat di seluruh dunia. Sebagian di antaranya lebih kurang memberikan penilaian bahwa perilaku ini merupakan tindakan barbar yang tidak bermoral, sehingga patut untuk dijatuhi hukuman berat. Namun, tidak sedikit pula masyarakat dunia yang menilai perilaku ini sebagai perilaku yang wajar, positif, bahkan patut untuk diberikan penghargaan. Seperti yang dilakukan oleh Kelompok amal Wa Attassimou dibawah pimpinan putri pemimpin Libya Muammar Gaddafi, Aicha Gaddafi. Ia mengatakan, "... penghargaan keberanian karena apa yang telah dilakukannya mencerminkan kemenangan atas HAM di seluruh dunia". Tidak hanya itu, ribuan warga Irak menyerukan dibebaskannya reporter tersebut yang saat ini tengah ditahan oleh pihak keamanan Irak.

Terlepas dari prokontra mengenai benar atau salahnya perilaku tersebut, menurut saya nampaknya sudah menjadi rahasia umum bahwa Bush memiliki potensi untuk diadili sebagai seorang penjahat perang. Walaupun memang membutuhkan upaya yang serius untuk memperkarakannya ke mahkamah internasional. Nampaknya hampir tidak ada beda antara kejahatan yang dilakukan oleh Saddam Hussein dibandingkan Bush, kecuali pada satu hal: rekor jumlah korban yang satu jauh lebih banyak dari yang lain!

Ke depan, para agen intelijen AS harus benar-benar harus mulai "sedia payung sebelum hujan"; payung dalam ukuran yang agak besar mungkin akan lebih aman. Tidak menutup kemungkinan bahwa peristiwa pelemparan tsb dapat terjadi kembali di tempat lain, mengingat tidak sedikit orang yang memiliki antipati mendalam terhadap dirinya.

Bagaimana dengan SBY? Saya berharap, semoga tidak terjadi hal yang demikian. Maka, melalui tulisan ini saya sampaikan kepada para pemimpin negeri untuk lebih mawas diri dan banyak melakukan introspeksi. Agar terjalin hubungan tulus yang saling mencintai antara pemimpin dan rakyatnya, jangan pernah khianati amanah! Jadi, sederhana saja pertanyaan saya: Kapan konglomerat hitam pelaku BLBI akan benar-benar diadili & dihukum? Sudah terlalu lama rakyat menunggu. Saya pikir timpukan sepatu terlalu mahal untuk rakyat lakukan, timpukan sandal mungkin lebih tepat untuk ditujukan kepada para konglomerat hitam tersebut!

Disarikan dari : Detik News, International Herald Tribune & New York Times

0 opini dari pembaca:

Quote of The Day :

"Mantapkanlah diri untuk mengakui kealfaan diri saat kritikan tajam datang menyapa.. terasa berat,namun sesungguhnya meringankan!"

Label Cloud


 

Design by Blogger Buster | Distributed by Blogging Tips