Sunday, August 31, 2008

Apakah Dunia ini hanya Aku dan Aku?

dengan namaMu yang jiwaku berada ditangannya..

kian lama kian diperhatikan ternyata dunia ini semakin individualis ya..
ketika tiada lagi yang namanya perhatian terhadap sesama, pokoknya diri kita sendirilah yang paling penting. orang lain? peduli amat..

entah apa yang salah pada jaringan2 otak yang berkembang di kepala kita..
apakah pola makan kita, pola asuh kita atau mungkin juga pola hidup kita yang semakin tidak jelas dengan ramainya film2 a.k.a sinetron2 yang benar2 mengubah paradigma kita akan arti sebuah nurani..
kita menjadi terbiasa untuk hidup seenak'e dewee, ngapain mikirin orang lain susah2..
padahal apabila kita mau berpikir sejenak, bagaimana andaikan kita berada pada posisi orang yang sedang membutuhkan bantuan?
mungkin saat ini kita bisa saja acuh tak acuh terhadap keadaan orang lain, tetapi mungkin yang perlu kita tanyakan pada diri kita sendiri saat ini adalah : apakah ada orang yang akan menolong kita ketika suatu saat nanti kita membutuhkan bantuan??

apakah selalu saja kepala kita harus 'terbentur' dahulu baru kemudian kita tersadarkan bahwa ternyata kepedulian terhadap sesama adalah suatu hal yang sangat penting dan mendasar di dalam kehidupan manusia? tidak cukupkah kita belajar dari pengalaman orang2 di sekitar kita yang baru tersadar bahwa setiap kita butuh untuk ditolong dan menolong?

kemanakah perginya nurani kita?
apakah kita jual nurani kita dengan harga murah untuk rasa gengsi kita yang begitu mulia? ataukah kita gadaikan rasa peduli kita, kita bekap dalam2 mengacuhkan berbagai hal di sekeliling kita?

masih teringat di dalam kepala saya dua kejadian yang entah kenapa terasa begitu miris di hati...

beberapa waktu yang lalu ketika saya hendak berkunjung ke tempat salah seorang teman, saat itu langit sedikit gelap pertanda hujan sebentar lagi akan turun. benar saja, ketika saya baru saja sampai di halaman tempat teman tersebut hujan pun mulai turun setitik demi setitik dan semakin lama semakin deras..
terlihat 2 buah sepatu yang tampaknya akan kehujanan apabila tidak segera dipindahkan ke tempat yang terlindung atap. beberapa saat kemudian keluarlah seorang mahasiswi yang mencoba menyelamatkan sepatu tersebut.. tapi apa yang ia lakukan?ia hanya menyelamatkan sepatunya sendiri!!!

padahal sepatu lainnya yang berjarak tidak sampai satu meter dari sepatunya berisiko untuk terkena hujan dan basah.. tapi apa yang ia lakukan? dengan langkah kemayu ia angkat sepatunya sendiri meletakkannya di tempat yang teduh dan kembali masuk ke dalam tanpa sedikit pun tergetar hatinya untuk membantu mengangkat sepatu yang dekat darinya, yang mungkin hanya akan menghabiskan waktu beberapa detik saja untuk mengangkatnya..
tapi apa yang ia lakukan? fuihh... ia hanya sibuk memikirkan dirinya!!!
sedih sekali rasanya menyaksikan fenomena ini di depan mata kepala saya sendiri..

saya tau, mungkin ia tidak kenal siapa pemilik sepatu itu.. ia juga bukan teman pemilik sepatu itu.. tapi apakah atas dasar ini ia tidak mau menyempatkan barang beberapa detik saja untuk membantu memindahkan sepatu saudaranya yang lain?
semoga Allah memberikan cahaya kepada hatinya untuk tergerak menolong sesama. amin

Kali lain ketika saya sedang berjalan melintasi JATOS, salah satu mall di kawasan pendidikan jatinangor, ketika itu salah satu pembatas jalan yang berbentuk kerucut berwarna orange menyala terjatuh dan tergeletak di tengah jalan. Hal ini tentu saja menghambat laju kendaraan yang melintas. Tidak beberapa jauh dari situ, seorang pemuda tampak mengobrol dengan santai dan seorang tukang ojek sedang menunggu mahasiswa yang mungkin memakai jasa motornya.tetapi keduanya sama sekali tidak bergeming dari posisinya melihat pembatas jalan itu aral melintang di tengah jalan dan menghambat laju kendaraan..

tidak terlintas sedikit pun di kepala mereka, bahwa mungkin mereka bisa membantu untuk mengangkat pembatas jalan yang tidak terlalu berat tersebut ke pinggir jalan.. bukankah bagi umat muslim usaha untuk menyingkirkan halangan di tengah jalan ke pinggir adalah juga bagian dari iman? kemana perginya budi pekerti orang2 indonesia yang dikenal ringan tangan dalam membantu sesama?

inilah kenyataan di depan mata kepala kita sendiri.
apakah kita termasuk orang2 yang mengabaikan nurani?
bila ya, maka sekarang lah saat nya yang tepat untuk kembali menata diri..
Sungguh Islam itu dibangun atas dasar kasih sayang kepada sesama manusia..
Jadi beranikah kita untuk mengubah diri kita ke arah yang lebih baik?

walahu'alam


March 16, 2007

0 opini dari pembaca:

Quote of The Day :

"Mantapkanlah diri untuk mengakui kealfaan diri saat kritikan tajam datang menyapa.. terasa berat,namun sesungguhnya meringankan!"

Label Cloud


 

Design by Blogger Buster | Distributed by Blogging Tips