Sunday, August 31, 2008

Masa-masa terakhirku di BEM Fapsi...

bismillah...

tak terasa 2 bulan lagi aku akan mengakhiri langkahku di BEM Fakultas Psikologi Unpad. Banyak cita, banyak rasa, banyak suka dan duka yang aku alami di dalamnya. berbagai hal yang terjadi seringkali mengundang banyak tanya dan memancing munculnya seribu satu jawaban untuk menjawabnya.

begitu banyak hal yang telah kupelajari di sini.. hal-hal yang mungkin tidak mungkin kupelajari
pabila aku saat itu, satu tahun yang lalu, tidak memutuskan untuk mengambilnya dan secara bersamaan melepas berbagai rencana kebahagiaan yang sudah kususun matang-matang di luar kampus. sebuah langkah yang sama sekali tidak masuk dalam daftar hidupku tiba-tiba masuk menyusup ke dalam salah satu rentang waktu masa hidupku. aku tidak pernah menyesali apa yang telah terjadi. adalah sebuah keniscayaan bahwa setiap keputusan akan membawa sebuah konsekuensi. itulah salah satu hal yang aku pelajari selama berada disini, di kampus ini.

setelah usai memasuki tahun kedua periode kepengurusanku di fapsi unpad tercinta, aku (seperti layaknya kawan-kawanku seangkatanku waktu itu) merasa ingin lepas dari segala kepenatan yang perlahan-lahan memasuki sela-sela ruang otakku. aku ingin bebas dari segala aroma kampus, aku ingin berkarya di tempat lain. di saat yang bersamaan, aku pun menjadi begitu sedih karena kakak-kakakku yang kuanggap begitu kompeten perlahan satu per satu meninggalkan kampus untuk melangkah menuju fase kehidupan selanjutnya. bingung aku dibuatnya. tiada lagi kawan untuk teriak-teriak seperti dahulu.. siapa yang akan menemaniku bersuara nyaring seperti dulu? begitulah pikirku saat itu. maka aku pun memutuskan untuk beristirahat dan menjauhkan diri dari segala hal yang berbau 'organisasi kampus'. aku ingin fokus belajar, kuliah, dan tentu saja menjalankan berbagai hal yang menantang yang mungkin akan aku temukan di luar sana.

ketika itu aku duduk di sebuah kantin di kopma unpad bersama salah seorang seniorku yang dahulu juga pernah aktif di keorganisasian kampus. pada saat itu sebenarnya aku hanya menemaninya duduk-duduk di sana sembari menikmati sebotol minuman ringan dingin melepas dahaga. di saat itulah, berhadap-hadapan kami berbicara ngalor ngidul dan entah bagaimana sampailah juga pada topik itu. aku mengatakan padanya bahwa aku akan segera pensiun dari kampus dan mulai beristirahat dari segala kegiatan kemahasiswaan kampus. ia malah menanggapiku dengan dingin dan berkata: "gw pengen liat berapa lama elo tahan ga ngapa-ngapain!". dan benar saja.. aku tidak tahan untuk berlama-lama berdiam diri! pegal rasanya punggung ini jika harus seharian berada di kosan tanpa melakukan apa-apa.. aku rindu suasana itu.. suasana ketika kepalaku berdenyut-denyut, kewalahan memikirkan apa yang harus kami lakukan untuk mengatasi tantangan yang datang menghadang.

aku mencoba kembali merenungi keputusan itu.. mencoba mencerna kemana aku akan melangkah selanjutnya. aku bukan seorang masokhis yang senang menerima segala macam bentuk kesakitan yang menggores luka pada diri.. namun aku juga enggan menjadi seorang apatis yang acuh tak acuh berusaha mengaburkan segala realitas menjadi sebuah utopia. lalu aku ingin menjadi apa? bingung aku saat itu.. mungkin aku hanya ingin menjadi diriku apa adanya. mencoba memahami kembali diriku apa sebenarnya mauku. itu! tidak lebih tidak kurang.

dan entah apa yang membentur kepalaku pada saat itu, aku pun bertekad untuk menjadi generasi penerus kakakku yang kuanggap "hebat" itu.. dan bahkan aku bertekad bahwa aku harus lebih "hebat" lagi. tiada lagi waktu toleh kanan dan kiri menunggu-nunggu kalau-kalau ada orang yang akan muncul menggantikan mereka. aku yang akan menggantikan dan meneruskan perjuangan mereka. begitulah sombongku kala itu, yang kuiringi dengan segala kerendahan diri bahwa aku hanyalah seorang hamba biasa yang mencoba untuk menjadi lebih dari biasa.

fenomena ini kembali kulihat kembali di kampusku tercinta pada diri adik-adikku kini yang hampir usai menjalankan 2 tahun periode kepengurusannya di kampus tercinta ini.. gejala yang sama juga membayangi mereka untuk segera hengkang dari segala bentuk keorganisasian di kampus ini. banyak sekali rupanya.. ada yang bilang bahwa 'aku ingin fokus belajar'.. sementara yang lain berkata, "'aku sudah tidak sanggup lagi'.. dan ada beribu macam alasan khas yang terlekat pada kepala mereka. aku hanya bisa tersenyum melihatnya. persis seperti aku dulu. begitu pikirku. tapi aku merasa begitu sedih ketika tidak ada seorang pun yang mau menjawab tantangan dan memutuskan untuk meneruskan apa-apa yang telah aku lakukan selama hampir satu tahun ini.. tiada kelegaan yang meresap di dada ketika aku harus meninggalkan kampus ini. siapa yang akan meneruskan perjuangan ini? haruskah hal-hal yang sudah tertata dan tercapai, dirintis satu persatu oleh keringat dan jerih payah orang-orang terdahulu sebelumku harus sirna begitu saja dan kembali ke zaman batu?

Tuhan, izinkan aku bertanya pada diri.. salahkah aku bertanya seperti ini? adakah sombongku yang justru datang menghampiri? jika benar begitu adanya, mohon Engkau cabut hingga ke akar-akarnya dari tubuh lemahku ini. Tuhan, mohon berikan petunjukMu..

dua bulan lagi masaku.. apa yang telah aku lakukan? apa yang belum aku lakukan? bantulah aku untuk mengajak teman-temanku untuk mengerahkan segala daya dan upaya untuk memberikan yang terbaik bagi kampus ini. luruskan segala yang bengkok.. teguhkan segala yang rapuh.. sepenuhnya aku mohon padaMu, rahmatilah mereka semua. berikan kami kekuatan untuk menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya.. dengan penuh keikhlasan dan semangat untuk senantiasa berbagi dan memperbaiki diri.
kami ingin lebih baik lagi!

hidup ini adalah pilihan.. setiap orang memiliki perannya masing-masing. jadi.. peran apa yang akan kita jalani?
apa pun peran yang kita jalani hendaknya kita lakukan dengan penuh keikhlasan..
kepongahan dan kemarukan yang menahun pada diri yang telah dan akan membuat bangsa ini semakin hancur berantakan..
dan keniscayaan.. harus ada orang-orang seperti kamu dan aku yang mengambil bagian di sisi ini.
sadarilah diri, lakukan apa-apa yang kamu senangi dengan penuh keikhlasan. tapi ingat bahwa waktu tidak akan pernah sudi berhenti menanti kita untuk berpikir lebih lama lagi.
jadi ambillah saat ini.. sebelum saat ini menjadi masa yang lalu..=D

semangat!! semoga Allah selalu senantiasa merahmatimu dan aku.amin

February 06, 2007

0 opini dari pembaca:

Quote of The Day :

"Mantapkanlah diri untuk mengakui kealfaan diri saat kritikan tajam datang menyapa.. terasa berat,namun sesungguhnya meringankan!"

Label Cloud


 

Design by Blogger Buster | Distributed by Blogging Tips